Rabu, 13 Agustus 2014

BAB III Tehnologi Pengolahan (bag, 4)



Tabel 6
Kehilangan Minyak Sawit dan Inti Sawit
No
Uraian
Norma %
Terhadap Contoh
Terhadap TBS


1.
2.
3.
4.
5.


MINYAK SAWIT
Dalam tandan kosong
Dalam air rebusan
Dalam ampas
Dalam biji
Dalam klarifikasi



2,80
0,50
4,23
0,50
0.60



0,56
0,00
0,55
0,06
0,42


J u m l a h

1,59


6.
7.
8.
9.

INTI SAWIT
Dalam tandan kosong
Dalam ampas kempa
Dalam abu cracker (LTDS)
Dalam cangkang


0.6
1,76
4,00
6,50


0.03
0,20
0,07
0,30


J u m l a h

0,60









Penyimpangan yang terjadi dari norma tidak akan sama setiap hari, demikian juga penyimpangan antar pabrik. Hal tersebut disebabkan karena masalah dan situasi kerja yang selalu berbeda.

Bila terjadi sesuatu penyimpangan dari norma yang telah ditentukan perlu dilakukan evaluasi yaitu stasiun mana yang paling banyak menghasilkan penyimpangan pada saat itu, dengan membuat peringkat (ranking) penyimpangan pada saat itu (informasi dari laboratorium teliti dan jujur), akan dapat ditetapkan stasiun mana yang perlu ditandatangani saat itu.
Bila lokasi penyimpangan sudah diketahui secara pasti, maka personil yang terkait dan bertanggung jawab harus menyelesaikannya sampai tuntas, berdasarkan program dan jadwal (rencana kerja).




10.4.1.    Stagnasi Pabrik
Tidak semua alat menjadi tempat rawan terjadinya stagnasi, tetapi stagnasi pabrik merupakan faktor utama harus dihindarkan. Tetapkan personil yang terkait, yang betul-betul sudah paham akan tugas dan tanggung jawabnya.

Tetapkan jadwal perawatan mesinnya, kapan harus diganti baru atau kapan harus distel kembali dan sebagainya. Dengan demikian yang bersangkutan betul-betul menguasai seluk beluk semua peralatan beserta tabiatnya, sehingga bila terjadi lagi kerusakan atau kapasitas menurun maka yang bersangkutan sudah siap untuk menghadapinya.

10.4.2.    Kebocoran
10.4.2.1.    Kebocoran  Minyak Sawit
Sering dialami, bahwa norma kehilangan dari peralatan sesuai dengan standard, tetapi kadar minyak yang keluar pabrik melampaui norma yang ditentukan. Ini penyebabnya adalah karena adanya kebocoran dari pipa-pipa minyak. Kalau ini yang terjadi, supaya diadakan gerakan yang segera memerangi kebocoran tersebut selanjutnya kondisi yang telah dicapai harus tetap dipelihara (dibudayakan).

Hindarkan pekerjaan ulang, karena pekerjaan ulang disamping memakan waktu dan biaya, juga mengurangi kapasitas pabrik.

Buat slogan dipabrik yang bunyinya merupakan anti kebocoran, sehingga dapat segera menggugah kita dalam memerangi kebocoran tersebut.

Bunyinya antara lain :

  • Kebocoran minyak sawit merupakan kerugian besar.

  • Kebocoran minyak sawit adalah akibat kelalaian.

  • Kebocoran minyak sawit bukan budaya kami.

Dan lain sebagainya.


10.4.2.2.    Kebocoran Air

Kebocoran air ini sering tidak menjadi perhatian, karena tidak disadari bahwa untuk mengolah air tersebut sudah dipakai bahan kimia atau setidaknya biaya pemakaian arus listrik dan upah kerja. Jangan membiarkan air terbuang percuma karena berarti suatu pemborosan.

10.4.5..3. Kehilangan/Kebocoran Panas

Yang dimaksud dengan kebocoran panas disini adalah kehilangan panas dari bejana uap yang tidak bersalut (isolasi).
Kebocoran disini berbeda dengan kebocoran ditempat lain, dimana kebocoran panas ini tidak dapat dilihat dan tidak dapat dikutip.
Pipa diameter 2 inchi, tidak bersalut, dialiri uap dengan tekanan 10 bar dipasang mendatar sepanjang 100 m akan kehilangan 180 kg uap per jam, diperlukan biaya untuk memproduksinya, cukup besar kerugian dari kehilangan panas ini.

10.4.5.4.     Kehilangan Energi Listrik
Kehilangan energi listrik bisa terjadi karena :
a.Ukuran kawat atau kabel terlalu kecil.
b.Sambungan kabel tidak kuat sehingga terjadi pijar yang mengakibatkan kabel panas.
c.Kehilangan ini tidak bisa dilihat dan juga tidak bisa dikutip .
d. Ikutilah cara pemasangan peralatan listrik sesuai dengan PUIL.


 Contoh :TROUBLE SHOOTING
KEHILANGAN MINYAK SAWIT (LOSSES)

No
Masalah
Periksa Penyebabnya
Ranking
O
 W
S

I


Kehilangan Minyak

Minyak terserap oleh janjang kosong, periksa :
a. TBS Over Ripe
b. Waktu Perebusan
c. Tekanan Uap

Brondolan tidak lepas janjang, periksa :
a. Mutu Panen
b. Ketel Rebusan, periksa
    peralatan :
a. Pembuangan Angin
b. Pembuangan Air Kondensat
c. Steam Diffuser
d. Waktu Rebusan
e. Kebocoran
f.  Isolasi

     b.1. Auto Feeder, periksa antara
            lain :
g. Kecepatan tidak sesuai dengan kapasitas bantingan.
h. Jumlah Scrapper tidak cukup dan pemasukan janjangan tidak stabil.
     b.2. Bantingan, periksa antara
            lain :
i.  Putaran tidak sesuai (norma 23 rpm).
j.  Siku-siku pengangkat kurang.
k. Plat pembalik kurang.
l.  Kisi-kisi bantingan kurang.








No
Masalah
Periksa Penyebabnya
Ranking
O
 W
S

II























III






IV

Kehilangan Minyak diampas Pressan tinggi.





















Kehilangan minyak dalam Cake Decanter tinggi.




Kehilangan minyak dalam drab akhir tinggi.

3.02.       Ketel Adukan :
Brondolan tidak cukup hancur diaduk (belum terjadi free oil), karena:
a. Pisau adukan pendek dan tipis
b. Jumlah pisau aduk kurang
    normal :
m.               Pisau lempar 1 set
n. Pisau lempar 4 set
     c. Pemanasan tidak cukup
     d. Siku penahan tidak berfungsi
     e. Putaran tidak sesuai
     f.  Lobang perforasi bodem plaat
         tumpat

3.03.       Screw Press :
Kandungan minyak dalam ampas tinggi.
a. Screw Press dan Press
    Cylinder aus.
b. Tekanan pompa hidrolik
    kurang.
c. Putaran Screw tidak sesuai.

1. Kandungan minyak dalam Cake
    tinggi.
a. Putaran kurang
b. Scrool aus
c. Ukuran wearing plate tidak
    sesuai

1. Mutu Sludge :
a. Persentase minyak dalam
    Sludge.
b. Persentase dilusi terlalu tinggi
    sehingga sulit dipisah dan
    kapasitas turun.







No
Masalah
Periksa Penyebabnya
Ranking
O
 W
S
































2. Peralatan :
a. Rotary Strainer :
    - Brush pendek
    - Strainer koyak
    - Kebocoran pada Bearing
      House.
b. Pre Cleaner :
    - Tekanan pompa kurang
      sehingga tidak terjadi gaya
      sentrifugal
    - Ceramic Cone berparet dan
      mengganggu gaya
      sentrifugal.
    - Sand Collector.
c. Sludge Separator :
    - Putaran kurang, friction pad
      aus
    - Bowl Disc kurang
    - Bushing
    - Discharge Nozzle
    - Paring Disc
    - Level Tube
d. Kebocoran, dengan sumber
    antara lain dari :
    - Pintu dan corong Digester
    - Corong Screw Press
    - Werk Bus pompa-pompa
    - Pemipaan dan Flens.

1. Peralatan :
    a. Pisau Digester pendek
    b. Worm Pressan aus
    c. Pompa hidrolik lemah
2. Perlakuan :
    a. Perebusan tidak aktif
    b. Ampas kempa basah
    c. Massa adukan tidak homogen
    d. Kurang bilas atau kurang panas










Tidak ada komentar: