Tabel 6
Kehilangan Minyak Sawit dan Inti Sawit
No
|
Uraian
|
Norma %
|
|
Terhadap Contoh
|
Terhadap TBS
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
|
MINYAK
SAWIT
Dalam
tandan kosong
Dalam
air rebusan
Dalam
ampas
Dalam
biji
Dalam
klarifikasi
|
2,80
0,50
4,23
0,50
0.60
|
0,56
0,00
0,55
0,06
0,42
|
|
J u m l a h
|
|
1,59
|
6.
7.
8.
9.
|
INTI
SAWIT
Dalam
tandan kosong
Dalam
ampas kempa
Dalam
abu cracker (LTDS)
Dalam
cangkang
|
0.6
1,76
4,00
6,50
|
0.03
0,20
0,07
0,30
|
|
J u m l a h
|
|
0,60
|
Penyimpangan yang terjadi dari norma
tidak akan sama setiap hari, demikian juga penyimpangan antar pabrik. Hal
tersebut disebabkan karena masalah dan situasi kerja yang selalu berbeda.
Bila terjadi sesuatu penyimpangan dari
norma yang telah ditentukan perlu dilakukan evaluasi yaitu stasiun mana yang
paling banyak menghasilkan penyimpangan pada saat itu, dengan membuat peringkat
(ranking) penyimpangan pada saat itu (informasi dari laboratorium teliti dan
jujur), akan dapat ditetapkan stasiun mana yang perlu ditandatangani saat itu.
Bila lokasi penyimpangan sudah
diketahui secara pasti, maka personil yang terkait dan bertanggung jawab harus
menyelesaikannya sampai tuntas, berdasarkan program dan jadwal (rencana kerja).
10.4.1.
Stagnasi Pabrik
Tidak
semua alat menjadi tempat rawan terjadinya stagnasi, tetapi stagnasi pabrik
merupakan faktor utama harus dihindarkan. Tetapkan personil yang terkait, yang
betul-betul sudah paham akan tugas dan tanggung jawabnya.
Tetapkan
jadwal perawatan mesinnya, kapan harus diganti baru atau kapan harus distel
kembali dan sebagainya. Dengan demikian yang bersangkutan betul-betul menguasai
seluk beluk semua peralatan beserta tabiatnya, sehingga bila terjadi lagi
kerusakan atau kapasitas menurun maka yang bersangkutan sudah siap untuk
menghadapinya.
10.4.2.
Kebocoran
10.4.2.1.
Kebocoran Minyak Sawit
Sering
dialami, bahwa norma kehilangan dari peralatan sesuai dengan standard, tetapi
kadar minyak yang keluar pabrik melampaui norma yang ditentukan. Ini
penyebabnya adalah karena adanya kebocoran dari pipa-pipa minyak. Kalau ini
yang terjadi, supaya diadakan gerakan yang segera memerangi kebocoran tersebut
selanjutnya kondisi yang telah dicapai harus tetap dipelihara (dibudayakan).
Hindarkan
pekerjaan ulang, karena pekerjaan ulang disamping memakan waktu dan biaya, juga
mengurangi kapasitas pabrik.
Buat
slogan dipabrik yang bunyinya merupakan anti kebocoran, sehingga dapat segera
menggugah kita dalam memerangi kebocoran tersebut.
Bunyinya
antara lain :
- Kebocoran minyak sawit merupakan kerugian besar.
- Kebocoran minyak sawit adalah akibat kelalaian.
- Kebocoran minyak sawit bukan budaya kami.
Dan
lain sebagainya.
10.4.2.2.
Kebocoran Air
Kebocoran
air ini sering tidak menjadi perhatian, karena tidak disadari bahwa untuk
mengolah air tersebut sudah dipakai bahan kimia atau setidaknya biaya pemakaian
arus listrik dan upah kerja. Jangan membiarkan air terbuang percuma karena
berarti suatu pemborosan.
10.4.5..3. Kehilangan/Kebocoran
Panas
Yang
dimaksud dengan kebocoran panas disini adalah kehilangan panas dari bejana uap
yang tidak bersalut (isolasi).
Kebocoran
disini berbeda dengan kebocoran ditempat lain, dimana kebocoran panas ini tidak
dapat dilihat dan tidak dapat dikutip.
Pipa
diameter 2 inchi, tidak bersalut, dialiri uap dengan tekanan 10 bar dipasang
mendatar sepanjang 100 m akan kehilangan 180 kg uap per jam, diperlukan biaya
untuk memproduksinya, cukup besar kerugian dari kehilangan panas ini.
10.4.5.4.
Kehilangan Energi Listrik
Kehilangan
energi listrik bisa terjadi karena :
a.Ukuran
kawat atau kabel terlalu kecil.
b.Sambungan
kabel tidak kuat sehingga terjadi pijar yang mengakibatkan kabel panas.
c.Kehilangan
ini tidak bisa dilihat dan juga tidak bisa dikutip .
d.
Ikutilah cara pemasangan peralatan listrik sesuai dengan PUIL.
Contoh :TROUBLE SHOOTING
KEHILANGAN MINYAK
SAWIT (LOSSES)
No
|
Masalah
|
Periksa Penyebabnya
|
Ranking
|
||
O
|
W
|
S
|
|||
I
|
Kehilangan Minyak
|
Minyak terserap oleh janjang kosong,
periksa :
a. TBS Over Ripe
b. Waktu Perebusan
c. Tekanan Uap
Brondolan tidak lepas janjang, periksa :
a. Mutu Panen
b. Ketel Rebusan,
periksa
peralatan :
a.
Pembuangan
Angin
b.
Pembuangan
Air Kondensat
c.
Steam
Diffuser
d.
Waktu
Rebusan
e.
Kebocoran
f.
Isolasi
b.1. Auto Feeder, periksa antara
lain :
g.
Kecepatan
tidak sesuai dengan kapasitas bantingan.
h.
Jumlah
Scrapper tidak cukup dan pemasukan janjangan tidak stabil.
b.2. Bantingan, periksa antara
lain :
i.
Putaran
tidak sesuai (norma 23 rpm).
j.
Siku-siku
pengangkat kurang.
k.
Plat
pembalik kurang.
l.
Kisi-kisi
bantingan kurang.
|
|
|
|
No
|
Masalah
|
Periksa Penyebabnya
|
Ranking
|
||
O
|
W
|
S
|
|||
II
III
IV
|
Kehilangan
Minyak diampas Pressan tinggi.
Kehilangan
minyak dalam Cake Decanter tinggi.
Kehilangan
minyak dalam drab akhir tinggi.
|
3.02.
Ketel
Adukan :
Brondolan tidak cukup hancur diaduk (belum
terjadi free oil), karena:
a. Pisau adukan pendek dan tipis
b. Jumlah pisau aduk kurang
normal :
m.
Pisau
lempar 1 set
n.
Pisau
lempar 4 set
c. Pemanasan tidak cukup
d. Siku penahan tidak berfungsi
e. Putaran tidak sesuai
f.
Lobang perforasi bodem plaat
tumpat
3.03.
Screw
Press :
Kandungan minyak dalam ampas tinggi.
a. Screw Press dan Press
Cylinder aus.
b. Tekanan pompa hidrolik
kurang.
c. Putaran Screw tidak sesuai.
1. Kandungan minyak dalam Cake
tinggi.
a. Putaran kurang
b. Scrool aus
c. Ukuran wearing plate tidak
sesuai
1. Mutu Sludge :
a. Persentase minyak dalam
Sludge.
b. Persentase dilusi terlalu tinggi
sehingga sulit dipisah dan
kapasitas turun.
|
|
|
|
No
|
Masalah
|
Periksa Penyebabnya
|
Ranking
|
||
O
|
W
|
S
|
|||
|
|
2. Peralatan :
a. Rotary Strainer :
-
Brush pendek
-
Strainer koyak
-
Kebocoran pada Bearing
House.
b. Pre Cleaner :
-
Tekanan pompa kurang
sehingga tidak terjadi gaya
sentrifugal
-
Ceramic Cone berparet dan
mengganggu gaya
sentrifugal.
-
Sand Collector.
c. Sludge Separator :
-
Putaran kurang, friction pad
aus
-
Bowl Disc kurang
-
Bushing
-
Discharge Nozzle
-
Paring Disc
-
Level Tube
d. Kebocoran, dengan sumber
antara lain dari :
-
Pintu dan corong Digester
-
Corong Screw Press
-
Werk Bus pompa-pompa
-
Pemipaan dan Flens.
1.
Peralatan :
a. Pisau Digester pendek
b. Worm Pressan aus
c. Pompa hidrolik lemah
2.
Perlakuan :
a. Perebusan tidak aktif
b. Ampas kempa basah
c. Massa adukan tidak homogen
d. Kurang bilas atau kurang panas
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar