Rabu, 13 Agustus 2014

BAB IV Pengolahan Limbah Cair (bag.1)



BAB IV . Pengolahan Limbah Cair.

1.01.   PERENCANAAN KOLAM LIMBAH.

1.Data Pabrik .
1.1.  Kapasitas olah   =  30 ton tbs / jam.
1.2.  Jam olah / harI  =  20 jam
1.3.  Volume limbah   =  70 %
1.4.  BOD air limbah   =20.000 mg/l=20 kg / m3.
1.5.  Produksi limbah/hari=30 x 20 70%= 420 ton.

2.Target BOD.
Keluar dari        BOD ( mg/l)         BOD ( kg/m3)
2.1.   PP           1000                    1
2.2.   SP           500                      0,5
2.3.   FP           200                      0,2

3.Perhitungan volume Pond.
3.1.Maksimum BOD Loading
 Pond                                kg BOD/m3
     PP                                   0,40
     SP                                   0,10
     FP                                   0,03

3.2.Beban BOD dan volume Pond .
Pond      Beban ( kg BOD)           Volume ( m3 )
PP      420 x 20 = 8400              8400/0,40= 21.000
SP      420 x 1,0 = 420               420/0,1    =  4.200
FP      420 x 0,5 = 210               210/0,03  =  7.000
                                          Total         = 32.200                             
Retention time  = 32.200/ 420 =  76,6 hari = 77 hari.
Catatan : PP & SP kedalaman 5,5 m dan FP = 3 m. 



4.02.Aplikasi lahan ( Land Application ).

1. Mutu limbah cair untuk aplikasi lahan  : BOD kisaran 3000 5000 ppm.
2.  Dosis  : 750 m3 / per ha / tahun.
3.  Luas areal aplikasi = La :

          Kapasitas olah POM setahun  x 67 %.
La = -------------------------------------------------- 
                            Dosis

67% adalah konstanta perbandingan limbah cair POM dengan tbs diolah.

4.  Luas areal diaplikasi  per hari.
         
                   Jumlah limbah sehari
 Lap / hari =  ----------------------------
                    Volume kolam/ha



5.  Waktu rotasi ( hari).


                         La
Waktu rotasi = ------------------
                         Lap/ hari





6.  Rotasi aplikasi /tahun.


                                     365 hari/tahun
Rotasi aplikasi / tahun  : ---------------------
                                       Waktu rotasi

7.  Ukuran bed untuk menampung limbah pada aplikasi lahan.
a. LONG BED :
pada lahan yang datar = 20m (p) x 2,5 m (l) x 0,3 m ( d)
b. FLAT BED :
pada lahan bergelomang =  6 – 8 m (p) x 2,5 m ( l) x 0,3 m (d)


Management atap bocor : Pada atap bocor, maka air hujan ditampung diember, saat kebocoran semakin besar ember penampung pun semakin besar,itu tindakan  yang salah , tindakan yang benar adalah memperbaiki kebocoran bukan menyediakan ember.




4.03Limbah Cair  Pabrik Minyak Kelapa Sawit.

Karakteristik Limbah Cair Mentah PMKS
No.
Parameter
Satuan
Kisaran
1
BOD
Mg/l
20.000 – 30.000
2
COD
Mg/l
40.000 – 60.000
3
Suspended Solid
Mg/l
15.000 – 40.000
4
Total Solid
Mg/l
30.000 – 70.000
5
Minyak dan lemak
Mg/l
5.000 – 7.000
6
NH3 – N
Mg/l
30 – 40
7
Total N
Mg/l
500 – 800
8
Temperatur
Mg/l
90 – 100
9
pH
-
4 - 5
Baku Mutu Limbah Cair PMKS untuk Aplikasi Lahan
1
BOD
Mg/l
3.500 – 5.000
2
Minyak dan lemak
Mg/l
30
3
pH
-
6 - 9












Baku Mutu Limbah Cair Industri Minyak Sawit
1
BOD
Mg/l
250 maks
2
COD
Mg/l
500 maks
3
TSS
Mg/l
300 maks
4
Minyak dan lemak
Mg/l
30 maks
5
NH3 – N
Mg/l
20 maks
6
pH

6 – 9
7
Debit Limbah
M3/ton tbs olah
0,9

   








4.04.Prosedur Pembiakan.
( Saat perbaikan proses effluent treatmant  di Jambi )
1.Semua pond telah berisi dengan pH dan kadar minyak yang tinggi.

1.        Seeding Pond  + PP1 dinetralkan            PH 7, kadar minyak 0.7 % dan suhu 40oC max

2.       Semua Minyak + Scum pada Seeding Pond + PP1 + PP2  + SP diambil

3.       Setelah Seeding Pond Netral , masukkan bibit Bakteri  ± 30.000 Liter, Pengambilan dan pemasukan Bakteri tidak boleh bersentuhan dengan udara , kena sinar matahari, sebaiknya malam hari, mobil tangki bebas Minyak.
4.       Perhatikan perkembangan bakteri dan monitor PH Seeding Pond setiap hari, bila PH telah mencapai 7.5 – 8 dan Pompa Limbah  dari PP1 (PH dijaga tetap 7) ke Seeding dan dari Seeding melimpah ke PP dilakukan terus menerus sampai Seeding dan PP1 perkembangan bakterinya baik.
5.       Setelah itu laksanakan cara yang sama antara PP1 dan PP2 serta FP dan Seeding , jaga PH max 7. Upayakan PH pada FP diatas 7.5 dan pasang pompa dari FP ke bak pencampuran untuk umpan PP1 dan PP2. Setelah PH. FP diatas 7.5 dapat dicampur dengan limbah dari pabrik.
6.       Aerator dapat dipasang pada FP.
7.       . Saran.

7.1.            Karena kebutuhan Primary Pond = 36.000 M3 sedangkan yang tersedia 28.000 M3, sebaiknya  eks Deoiling dan Seeding Pond (Pond 1,2 & 3) dijadikan PP setelah Pond 4, 5, 6 & 7 beroperasi Normal.
7.2.            Pengganti Deoiling Pond dibuatkan disamping Rebusan dengan Volume untuk waktu tunggu 3 hari.
7.3.            Aliran air limbah diubah sesuai dengan Gambar Tata letak Pond dan Instalasi menggunakan pipa PVC 8” untuk bisa memanfaatkan Volume Pond semaksimal mungkin.  
7.4.            Perbaikan Sistem Proses di Station Klarifikasi  (termasuk pemanfaatan Fat Pit) untuk mendapatkan kadar minyak minimum pada air limbah.
7.5.             Bila air limbah dipakai untuk aplikasi lahan pada BOD 3000 – 5000 ppm, diambil dari Secondary An Aerodic Pond.

















2 komentar:

Anonim mengatakan...

PP, SP dan FP ini apa artinya min?, mohon pencerahanya. terima kasih

Tommy mengatakan...

Menjual berbagai macam jenis chemical untuk wtp, wwtp, STP Ipal bakteri nutrien dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com
Mobile:081310849918